This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Cari Artikelmu

Sabtu, 09 Oktober 2010

Atmosfer, Cuaca, Iklim, Pola Hujan

Nih sedikit ringkasan tentang atmosfer, cuaca, iklim, dan pola hujan Indonesia.
(hasil buka-buka materi kuliah tingkat 1)
silahkan dibaca.. :)


A. Lapisan Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh.
Unsur atmosfer ialah :
- Nitrogen
- Oksigen
- Karbon dioksida volume atmosfer
- Argon
*menempati 99,97% (hampir 100%)

Atmosfer berguna sebagai penahan meteor/benda langit yang akan jatuh ke bumi. Atmosfer dibagi menjadi lima bagian antara lain :
  1. Troposfer : lapisan atmosfer paling bawah dengan ketinggian sampai 8  km di daerah kutub dan 18 km di daerah khatulistiwa. Pada lapisan troposfer terjadi segala fenomena yang berhubungan dengan cuaca dan iklim, contohnya : awan, hujan, angin.
  2. Stratosfer : stratosfer terletak di atas troposfer sampai ketinggian 50 km. Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini disebut stratopause.
  3. Mesosfer : mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 75 km. Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini disebut mesopause.
  4. Termosfer : termosfer terletak di atas mesosfer dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Lapisan paling bawah di termosfer adalah ionosfer di ketinggian 75 – 375 km. Di dalam ionosfer gas-gas mengalami ionisasi. Lapisan termosfer berguna dalam penyebaran gelombang radio.
  5. Eksosfer : eksosfer terletak di atas lapisan termosfer dan merupakan lapisan paling atas dari atmosfer sampai pada ketinggian yang tidak diketahui.
Penyelidikan tentang atmosfer berguna untuk mengadakan prakiraan cuaca, mengetahui wilayah pemantulan gelombang radio, menentukan keadaan yang cocok untuk peluncuran pesawat ruang angkasa.


B. Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah keadaan atmosfer sehari-hari dan terjadi daerah yang sempit. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca selama periode yang lama (umumnya sekitar 30 tahun) meliputi daerah yang luas.
Unsur-unsur dari keduanya :
  • Suhu udara
  • Tekanan
  • Angin
  • Kelembaban udara
  • Perawanan
  • Curah hujan

C. Pembagian Iklim

1. Iklim matahari dibagi menjadi 3 daerah :
    • Daerah tropika ditandai dengan adanya temperatur yang terus menerus tinggi dan tidak ada musim dingin (winter).
    • Daerah sedang ditandai dengan adanya perbedaan musim yang tegas, satu musim umumnya panas/hangat dan lainnya sejuk atau dingin.
    • Daerah kutub ditandai dengan adanya musim panas (summer) dan temperaturnya rendah sepanjang tahun.
    2. Klages
        Pada tahun 1942, Klages membuat klasifikasi iklim berdasarkan perbedaan temperatur di permukaan bumi menjadi lima daerah, yaitu :
        • Daerah tropika
        Rata-rata temperatur setahun di daerah tropika adalah antara 22 0C dan 28 0C, tetapi di beberapa tempat lebih dari 30 0C. Hal itu disebabkan kedudukan matahari selalu berada di daerah tropika, yaitu antara 23,5 0LU dan 23,5 0LS.
        • Daerah subtropika
        Daerah subtropika terletak antara 23,5 0LU/LS dan 30 0LU/LS. Daerah subtropika merupakan daerah peralihan antara iklim tropika dan iklim sedang. Di daerah itu suhu udara selama 4 – 11 bulan di atas 20 0C. Oleh karena itu, di daerah itu curah hujan sangat sedikit dan terdapat gurun-gurun yang luas.
        • Daerah sedang
        Daerah sedang terletak antara 30 0LU/LS – 40 0LU/LS, antara lain wilayah Eropa, Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika bagian selatan, dan Australia. Di daerah itu, suhu udara selama 4 – 12 bulan berkisar 10 0C – 12 0C.
        • Daerah dingin
        Daerah dingin terletak antara 40 0LU/LS – 66,5 0LU/LS. Wilayahnya meliputi Amerika Utara, pulau-pulau di utara Kanada, pulau selatan Greenland dan pulau utara Siberia. Di daerah itu suhu udara selama
        1 – 4 bulan berkisar antara 10 0C – 20 0C, sedangkan pada bulan lainnya, kurang dari 10 0C. Pada musim dingin tanah ditutupi salju dan es, sedangkan pada musim panas banyak terbentuk rawa-rawa yang luas akibat mencairnya es.
        •  Daerah kutub
         Daerah kutub terletak antara 66,5 0LU/LS dan 90 0LU/LS. Wilayahnya meliputi kutub utara (Greenland) dan kutub selatan (Antartika). Di daerah itu suhu udara rata-rata sangat rendah yaitu –1 0C. Oleh karena itu, di daerah itu terdapat salju abadi.

        3. Koppen 

        Klasifikasi iklim menurut Koppen berdasarkan rata-rata curah hujan dan temperatur, baik bulanan maupun tahunan. Berdasarkan alasan tersebut Koppen membagi permukaan bumi menjadi lima golongan iklim.

        • Iklim hujan tropis (A)
        Daerah yang termasuk iklim hujan tropika adalah daerah yang mempunyai temperatur bulanan terdingin lebih dari 8 0C atau 64 0F. Iklim itu dibagi menjadi tiga tipe iklim, yaitu :
              1)Hutan hujan tropika (AF)
        Daerah yang pada bulan terkering, curah hujan rata-rata lebih dari 66 mm. Oleh karena itu, di daerah    itu  terdapat hutan-hutan yang lebat.
              2) Monsun tropika (AM)
        Daerah yang jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering. Di daerah itu masih terdapat hutan yang cukup lebat.
              3) Savanna (AW)
        Daerah yang jumlah hujan pada bulan-bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering. Oleh karena itu, vegetasi yang terdapat di daerah itu hanya berupa padang rumput dan pohon-pohon yang jarang.
        • Iklim kering (B)
        Daerah yang termasuk iklim kering adalah daerah yang mempunyai tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi daripada curah hujan (presipitasi). Oleh karena itu, di daerah itu tidak ada persediaan air yang cukup untuk mendukung kehidupan tanaman. Hanya tanaman-tanaman tertentu yang dapat hidup di daerah yang beriklim kering. Iklim kering dibagi menjadi dua tipe iklim, yaitu :
              1) Iklim stepa (BS)
        Daerah setengah kering (semi arid) dengan curah hujan di lintang rendah antara 380 – 760 mm/tahun.
              2) Iklim padang pasir (BW)
        Daerah yang termasuk daerah kering (arid) yang mempunyai curah hujan kering dari 250 mm/tahun.
        • Iklim sedang (C)
        Daerah yang suhu udara rata-rata bulan terdinginnya lebih besar dari –3 0C, tetapi lebih kecil dari 18 0C. Adapun rata-rata suhu udara bulanan terpanas lebih besar dari 10 0C. Iklim itu dibagi menjadi tiga yaitu :
              1) Iklim sedang dengan musim panas yang kering (CS)
        Daerah yang termasuk iklim itu ditandai dengan adanya musim panas yang kering, yaitu apabila jumlah hujan terkering pada musim panas lebih kecil dari sepertiga jumlah hujan bulan terbasah pada musim hujan.
              2) Iklim sedang dengan musim dingin yang kering (CW)
        Daerah yang termasuk iklim itu ditandai adanya musim panas yang lembab dan musim dingin yang kering.
              3) Iklim sedang yang lembab (CF)
        Daerah yang termasuk iklim ini selalu lembab sepanjang tahun.
        • Iklim dingin (D)
        Daerah yang termasuk iklim kutub mempunyai rata-rata temperatur bulan terpanas kurang dari 10 0C. Iklim ini dibagi menjadi dua tipe iklim yaitu :
              1) Iklim dingin dengan musim dingin yang kering (DW)
              2) Iklim dingin tanpa periode siang (DF)
        • Iklim kutub (E)
        Daerah yang termasuk iklim kutub mempunyai rata-rata temperatur bulan terpanas kurang dari 10 0C. Iklim itu dibagi menjadi dua tipe iklim, yaitu :
              1) Iklim tundra (ET)
        Pada daerah iklim tundra rata-rata temperatur bulan terpanas lebih besar 0 0C, tetapi lebih kecil dari 10 0C. Oleh karena itu, di daerah itu hanya terdapat lumut.
              2) Iklim es – salju abadi (EF)
        Pada daerah iklim es – salju abadi rata-rata temperatur bulan terpanas lebih kecil dari 0 0C. Oleh karena itu terdapat es – salju abadi.

        4. Schmidt – Ferguson 

        Adanya bulan basah dan bulan kering. Bulan basah adalah bulan yang curahnya lebih besar dari 100 mm. Bulan kering adalah bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm. Keduanya menggunakan suatu rasio Q yaitu perbandingan antara jumlah rata-rata bulan kering dan rata-rata bulan basah untuk membuat pergolongan iklim.

        Q = Jumlah rata-rata bulan kering x 100%
                Jumlah rata-rata bulan basah

        Berdasarkan besarnya nilai Q terdapat 8 tipe iklim Indonesia :

        A = Sangat basah
        B = Basah
        C = Agak Basah
        D = Basah Sedang
        E = Agak Kering
        F = Kering
        G = Sangat Kering
        H = Luar Biasa Kering

        5. Oldeman 

        Oldeman membuat klasifikasi iklim berdasarkan adanya bulan basah yang berturut-turut dan bulan kering yang berturut-turut pula. Klasifikasi itu terutama untuk keperluan pertanian.
        Berdasarkan adanya bulan basah yang berturut-turut, Oldeman membuat 5 zona agroklimat utama sebagai berikut :
        • Zona A bulan basah > 0 kali berturut-turut
        • Zona B bulan basah 7 – 9 kali berturut-turut
        • Zona C bulan basah 5 – 6 kali berturut-turut
        • Zona D bulan basah 3 – 4 kali berturut-turut
        • Zona E bulan basah < 3 kali berturut-turut

        6. Junghuhn

        Junghuhn membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat. Klasifikasi itu sangat penting karena ketinggian suatu tempat mempengaruhi jenis tanaman yang dapat tumbuh di daerah tersebut. Junghuhn membagi zona iklim menjadi empat sebagai berikut :
        •  Zona iklim panas (0 – 700 meter)
        •  Zona iklim sedang (700 – 1500 meter)
        •  Zona iklim sejuk (1.500 – 2.500 meter)
        •  Zona iklim dingin (di atas 2.500 meter)

        D. Pola Hujan di Indonesia 

        Secara keseluruhan rata-rata curah hujan di Indonesia cukup tinggi, yaitu 2.000 mm/tahun. Hal itu disebabkan wilayah Indonesia terletak di daerah tropika. Oleh karena itu, iklim di Indonesia adalah tropika lembab, yaitu iklim tropis yang banyak mengandung uap air. Berdasarkan faktor-faktor tersebut curah hujan di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga pola hujan, yaitu :
        •  Pola Equatorial
        Pola yang berhubungan dengan pergerakan zona konvergensi ke arah utara dan selatan mengikuti pergerakan semu matahari. Hal itu dicirikan oleh dua kali maksimum curah hujan bulanan dalam waktu satu tahun.
        •  Pola Monsun
        Pola Monsun dipengaruhi oleh angin laut dan angin darat dalam skala yang sangat luas. Hal itu dicirikan oleh adanya perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan musim kemarau dalam satu tahun.
        • Pola Lokal
        Pola lokal sangat dipengaruhi oleh kondisi setempat terutama naiknya udara yang menuju dataran tinggi atau pegunungan.


        by : red
        berbagai sumber

        Si "Kuper" Perlu Baca!

        "Kuper",, siapa yang nggak tahu kepanjangan kuper?? Pasti tau dong?? Bagi kamu yang nggak tahu,, mungkin kamu memang "kuper" alias kurang pergaulan...hehe...
        Eits,,bukannya mau ngejek,,justru mau berbagi info bagi kamu-kamu yang "kuper" itu. Jangan kamu bangga jadi orang kuper. Bahasa ngetrendnya "gak gaul" gitu deh. Menurut penelitian,,orang kuper itu cepat mati loh. That's not joke! Coba kamu baca artikel di bawah ini.

        Utah, AS: Orang yang kurang pergaulan (kuper) perlu mencermati hal ini. Penelitian membuktikan orang yang tidak memiliki kehidupan sosial punya kecenderungan mati muda 50 persen lebih besar ketimbang mereka yang suka bergaul. Perbandingan angka harapan hidup antardua golongan itu mencapai 3 : 7 tahun.
        Menurut sekelompok peneliti dari Universitas Utah dan North Carolina Amerika Serikat orang-orang kuper memiliki angka kematian yang setara dengan pecandu alkohol. "Sedangkan dampak memiliki banyak teman sama seperti berhenti merokok," ujar Profesor Burt Urchino, kepala tim peneliti, Selasa (14/9).
        Keberadaan teman, dia melanjutkan, membuat hidup seseorang lebih mudah. Mulai dari meminjamkan uang, memberi tumpangan, membantu menjaga bayi, sampai menjaga kesehatan. "Secara tidak langsung teman memberi alasan kita untuk terus hidup," katanya.
        Dukungan emosional yang diberikan teman dekat dapat membantu seseorang untuk melihat suatu masalah lebih jelas. "Dengan memiliki hubungan dan merasa dicintai, kita bisa hidup lebih tenang dan aman," ujar Uchino.
        Penelitian ini diambil dari 148 studi data kematian sepanjang tiga dekade, yang melibatkan lebih dari 300 ribu sampel. Menurut Uchino, hubungan antara kuper dan kematian ini berlaku tanpa melihat perbedaan jenis kelamin dan kondisi kesehatan.

        Nah loooo,,,apakah kamu termasuk orang "kuper"?? Buru-buru deh berubah. Nyok kita bergaul rame-rame. Tapi bergaul yang baik-baik yah...
        mengutip jargon iklan rokok, teman bukan sekedar meramaikan suasana, tapi terbukti,,,
        "BIKIN HIDUP LEBIH HIDUP"

        *merokok sangat amat sekali TIDAK saya sarankan.hehe
         
        by : red
        source : vivanews.com

        "Menghitung Domba" bikin ngantuk??

        Kompas.com - Ketika mata tak juga mau diajak terpejam, banyak orang yang memilih untuk "menghitung domba" supaya kantuk lekas datang. Diharapkan kegiatan yang monoton itu akan membantu kita untuk terlelap. Namun benarkah cara ini efektif menimbulkan kantuk?
        Para ilmuwan dari Universitas Oxford melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Dalam risetnya mereka melibatkan orang-orang yang menderita insomnia dan membaginya dalam beberapa kelompok. Kemudian para peneliti memonitor kecepatan timbulnya kantuk pada partisipan yang sudah dibagi dalam beberapa teknik pemacing tidur.
        Rupanya ketika para partisipan penelitian itu mendapat instruksi untuk menghitung domba atau tidak diberi perintah apa pun, mereka justru lebih lama untuk mengantuk. Sebaliknya, ketika mereka diminta membayangkan sesuatu yang menenangkan, seperti pantai, mereka justru 20 menit lebih cepat tertidur.
        Para peneliti menduga menghitung domba mungkin justru sangat membosankan, sedangkan membayangkan suasana yang tenang justru membuat tubuh lebih rileks sehingga lebih cepat tertidur.
        Dalam penelitian lainnya, para ahli membandingkan orang yang mudah tidur dengan kelompok insomnia. Hasilnya tidak ada perbedaan yang berarti. Orang-orang yang insomnia biasanya membayangkan atau memikirkan sesuatu yang tidak menyenangkan, membuat cemas, lingkungan yang berisik, atau aktivitas yang sudah mereka lakukan di siang hari.
        Itu sebabnya para peneliti menyimpulkan, jika Anda ingin cepat terlelap, jangan menghitung domba. Tapi bayangkanlah suasana yang tenang dan menimbulkan rasa nyaman. Mata pun dengan mudah akan terpejam.

        nah lo,,,yang suka mraktekin ngitung domba pasti bilang "gw kena tipuuu....!!! dombaaaa siaaallaaannn....!!!!"
        hehee...

        by : red
        source : kompas.com

        Mengenal Meteorologi

        Pada postingan sebelumnya,telah kita bahas tentang pengertian meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Kali ini kita akan coba sedikit lebih mengenal mengenai Meteorologi.

        Meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau membahas pembentukan dan gejala perubahan cuaca serta fisika yang berlangsung di atmosfer. Dalam ilmu meteorologi itu sendiri terdapat beberapa subbagian, antara lain:
        1. METEOROLOGI SYNOPTIK
        Yakni bagian dari ilmu meteorologi yang menitik beratkan pada gejala perubahan cuaca serta fisis yang terjadi di atmosfer pada skala ruang yang luas (100 s/d 5.000 km) dan dengan skala waktu harian hingga mingguan. Dalam mempelajari meteorologi sinoptik hampir tak lepas dari penggunaan peta sinoptik sebagai media bantu (semacam peta yang digunakan untuk menggambarkan hasil pengamatan parameter cuaca di seluruh wilayah yang mengadakan pengamatan cuaca di seluruh dunia).
        2. METEOROLOGI AEROLOGI
        Yakni bagian dari ilmu meteorologi yang menitik beratkan dalam pengkajian keadaan cuaca atau fisis atmosfer lapisan atas permukaan bumi (secara vertikal).
        3. METEOROLOGI PENERBANGAN
        Yakni bagian dari ilmu meteorologi yang mempelajari dan membahas keadaan cuaca untuk keperluan penerbangan.
        4. METEOROLOGI MARITIM
        Yakni bagian dari ilmu meteorologi yang mempelajari dan membahas keadaan cuaca untuk keperluan pelayaran / pelayanan informasi maritim.
        5. METEOROLOGI PERTANIAN
        Yakni bagian dari ilmu meteorologi yang mempelajari dan membahas keadaan cuaca untuk keperluan informasi kegiatan pertanian.

        Yang menjadi objek pengamatan dalam meteorologi adalah atmosfer itu sendiri dengan unsur-unsurnya yang berupa suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, angin, per-awan-an, penyinaran matahari, dan curah hujan.

        Selanjutnya, dalam mempelajari ilmu meteorologi, pasti tidak akan lepas dari beberapa istilah seperti cuaca, iklim, dan musim. Berikut pengertiannya :
        • Cuaca : Keadaan fisik atmosfer pada suatu saat (waktu tertentu) di suatu tempat, yang dalam waktu singkat (pendek) berubah keadaannya, seperti panasnya, kelembabannya, atau gerak udaranya
        • Iklim : Peluang statistik keadaan cuaca rata-rata atau keadaan cuaca jangka panjang pada suatu daerah, meliputi kurun waktu beberapa bulan atau beberapa tahun
        • Musim : Rentang waktu yang mengandung fenomena (nilai sesuatu unsur cuaca) yang dominan atau mencolok
        Ilmu meteorologi sangatlah menarik untuk dipelajari. Selain menarik, ilmu ini juga sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. So,gak ada ruginya untuk menambah pengetahuan kalian ttg cabang ilmu yg satu ini…

        by : red
        berbagai sumber

        Pengertian Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

        Mungkin bagi sebagaian besar kawan-kawan sudah tidak asing lg dengan kata meteorologi, klimatologi dan geofisika. Tapi apakah kalian yakin telah mengetahui pengertiannya??
        Well,,disini saya akan membahas pengertian masing-masing dari berbagai macam sumber.
        Mulai dari pengertian yang bisa dengan mudah kita cari melalui kamus online. Berikut ini pengertiannya.:
        « Meteorologi
        noun
        1. ilmu pengetahuan tt ciri-ciri fisika dan kimia atmosfer (untuk meramalkan keadaan cuaca);
        -- aeronautika meteorologi tt hubungan cuaca dan penerbangan; -- bahari 1 meteorologi tt interaksi antara lautan dan atmosfer;
        2. meteorologi yg menyediakan layanan khusus untuk kegiatan pelayaran dan kelautan; -- dinamis meteorologi yg khusus tt gejala atmosfer dr segi kedinamisan; -- fisika meteorologi tt sifat fisik atmosfer; -- kesehatan meteorologi tt hubungan cuaca dan kesehatan manusia; -- percobaan meteorologi tt proses atmosfer dan gejala di dalamnya melalui percobaan laboratorium dan percobaan lapangan; -- pertanian meteorologi tt hubungan cuaca dan pertanian; -- radar meteorologi tt penjalaran gelombang radar di dl atmosfer dan kegunaan peralatan radar dl meteorologi; -- sinoptik meteorologi tt gejala atmosfer dng cara analisis peta cuaca untuk keperluan ramalan cuaca; -- teori meteorologi tt gejala atmosfer dr segi pandangan teori ilmiah; -- terapan meteorologi tt penggunaan data, analisis, dan ramalan cuaca untuk suatu bidang kegiatan
        « Geofisika
        noun
        1. ilmu tt sifat-sifat alami bumi (panas, magnetisme, dsb) dan gejala-gejalanya (mencakupi bidang-bidang meteorologi, oseanografi, seismologi, vulkanologi, magnetisme, dan geodesi)
        « Klimatologi
        noun
        1. ilmu tt sebab terjadi, ciri, dan pengaruh iklim thd bentuk fisik dan kehidupan di berbagai negeri yg berbeda; ilmu tt iklim

        Selanjutnya pengertian yang saya terima selama perkuliahan :
        « Meteorolgi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau membahas pembentukan dan gejala perubahan cuaca serta fisika yang berlangsung di atmosfer.
        « Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika.
        « Klimatologi adalah cabang dari meteorologi yang mempelajari rata-rata gejala perubahan cuaca di atmosfer dalam jangka/kurun waktu yang sangat lama. (rujukan WMO : 30 tahun)

        Sedangkan menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 31 th 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 yang dimaksud dengan:
        « Meteorologi adalah gejala alam yang berkaitan dengan cuaca.
        « Klimatologi adalah gejala alam yang berkaitan dengan iklim dan kualitas udara.
        « Geofisika adalah gejala alam yang berkaitan dengan gempa bumi tektonik, tsunami, gravitasi, magnet bumi, kelistrikan udara, dan tanda waktu.

        Nah,,sekarang kawan-kawan sudah memiliki gambaran kan tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika kan??

        by : red
        berbagai sumber